Miris !! Oknum Kades Rejo Sari Bersama Keluarga ,Diduga  Lakukan Kekerasan dan Pengancaman Terhadap Petugas PLN 

 

Natar : Seorang oknum Kepala Desa (Kades) Rejo Sari, Teguh Maulana, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap petugas PLN bernama Fanki. Dugaan kekerasan ini terjadi setelah rumah sang Kades diketahui menunggak pembayaran listrik selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025. Sesuai prosedur, jika pelanggan menunggak lebih dari dua bulan, maka PLN berhak mencabut sambungan listrik.

Sebelum insiden ini terjadi, Fanki telah mengonfirmasi tunggakan listrik satu bulan kepada Kades melalui pesan WhatsApp. Namun, pesan tersebut diabaikan. Hingga pada 8 Maret 2025, petugas PLN mendatangi rumah Kades untuk melakukan pemutusan listrik sesuai dengan surat tugas yang telah diberikan. Setelah izin dari pemilik rumah didapatkan, pencabutan dilakukan.

Mirisnya , setelah pencabutan selesai, salah satu anak kades  Teguh Maulana diduga langsung melakukan tindakan kekerasan dengan memiting bagian leher petugas PLN dan oknum kades  serta mengancamnya menggunakan senjata tajam jenis celurit. Ia memaksa petugas untuk memasang kembali meteran listrik yang telah dicabut. Meskipun awalnya menolak, petugas akhirnya memasang kembali listrik tersebut demi menghindari keributan lebih lanjut.

Tidak terima dengan tindakan kekerasan yang dialaminya, Fanki kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Ia menegaskan bahwa pencabutan listrik bukanlah tindakan sewenang-wenang, melainkan berdasarkan perintah dari kantor PLN yang disertai surat tugas resmi. Saat terjadi perselisihan, Kades bahkan sempat meminta surat tugas tersebut, tetapi setelah ditunjukkan, ia justru tidak mempercayainya dan membuangnya.

Fanki menambahkan bahwa dirinya merasa dirugikan karena dituduh mencuri dan diancam dengan celurit. Oleh karena itu, ia berencana membawa kasus ini ke Bupati Lampung Selatan agar mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

“Tindakan ini sangat memalukan. Seharusnya seorang Kades menjadi contoh bagi warganya, bukan malah melakukan kekerasan terhadap petugas yang menjalankan tugasnya,” ujar Fanki.

Sejumlah warga yang mengetahui kejadian ini juga mendesak agar Kades tersebut dicopot dari jabatannya, karena dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin desa. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak media telah mencoba menghubungi Kades Teguh Maulana melalui WhatsApp dan telepon untuk mengonfirmasi kejadian ini, namun belum mendapat tanggapan.(Tim)

Related posts
Tutup
Tutup